Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan mental dan menimbulkan perhatian
siswa. Hal ini dimaksudkan agar siswa terpusat pada hal-hal yang akan
dipelajari. Kegiatan membuka pelajaran semacam itu tidak saja harus dilakukan
guru pada awal jam pelajaran tetapi juga pada awal setiap penggal kegiatan dari
inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Untuk menyiapkan mental
siswa terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat melakukan usaha-usaha dengan
memberi acuan dan membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai
siswa dengan bahan baru yang akan dipelajari. Siswa yang mentalnya siap untuk
belajar adalah mereka yang telah mengetahui tujuan pelajaran, mengetahui
masalah-masalah pokok yang harus diperhatikan, mengetahui langkah-langkah
kegiatan belajar yang akan dilakukan, dan mengetahui batas-batas tugas yang
harus dikerjakan untuk menguasai pelajaran tersebut. Untuk menimbulkan
perhatian dan motivasi siswa terhadap hal-hal yang akan dipelajari, guru dapat
melakukan usaha-usaha menimbulkan rasa ingin tahu, bersikap hangat dan
antusias, memvariasikan cara mengajarnya, menggunakan alat-alat bantu mengajar,
memvariasikan pola interaksi dalam kelas, dan sebagainya. Siswa yang perhatian
motivasinya telah timbul nampak asyik dalam melakukan tugas, semangat dan
kualitas responnya tinggi, ada pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, dan
cepat mereaksi terhadap saran-saran guru.
Kegiatan membuka pelajaran tidak mencakup
urut-urutan kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi daftar hadir,
menyampaikan pengumuman, menyuruh menyiapkan alat-alat pelajaran dan buku-buku
yang akan dipakai dan lain sebagainya yang tidak berhubungan dengan penyampaian
materi pelajaran. Kegiatan membuka pelajaran ada kaitannya langsung dengan
penyampaian materi pelajaran.
Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk me-ngakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup
pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa
yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian siswa dan tingkat
keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Usaha-usaha yang dapat
dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau menyuruh siswa membuat
ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru diberikan.
Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus
dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir
setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran
itu. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga
tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin seperti memberi tugas dirumah, tetapi
kegiatan yang ada kegiatan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.
Komponen-komponen
dalam membuka pelajaran
Sebagaimana
diketahui kegiatan membuka pelajaran dapat dilakukan pada setiap awal kegiatan.
Komponen keterampilan yang perlu dikuasai guru dalam membuka pelajaran adalah
sebagai berikut:
a. Menarik
perhatian siswa
1. Memvariasikan
gaya mengajar guru
Menggunakan alat-alat bantu mengajar
yang dapat menarik perhatian siswa
-
Pola interaksi yang bervariasi
(djamarah, syaiful Bahri.2005)
pembelajaran adalah suatu proses komonikasi, komonikasi pembelajaran yang
dikembangkan secara interaktif akan menarik perhatian siswa, karena suasana
pembelajaran tidak menonton, varisai komonikasi pembelajaran, misalnya kapan
saat yang tapat untuk klasikal, individu, kelompok.
-
Tempat belajar, misalnya selaen belajar didalam kelas, juga untuk menarik
perhatian siswa, guru dapat merancang pembelajaran dilakukan diluar kelas,
laboratorium, perpustakaan, atau tempat belajar lainnya yang memungkin
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien.
b. Menumbuhkan
motivasi belajar siswa, yang dapat dilakukan dengan:
-
Membangun suasana akrab sehingga siswa merasa dekat, misalnya menyapa dan
berkomonikasi secara kekeluargaan.
-
Menimbulkan rasa ingin tahu, misalnya mengajak siswa untuk mempelajari suatu
kasus yang sedang hangat dibicarakan.
c. Memberi
acuan atau rambu-rambu tentang pembelajaran yang akan dilakukan, yang dapat
dilakukan dengan cara:
-
Mengemukakan tujuan yang akan dicapai serta tugas-tugas yang harus dilakukan
dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan.
-
Menjelaskan langkah-langkah atau tahapan pembelajaran ,sehingga siswa memahami
apa yang harus dilakukan.
-
Menjelaskan target atau kemampuan yang harus dimiliki setelah pembelajran
berlangsung
d. Membuat
kaitan
Untuk membuat kaitan dalam membuka pembelajran guru
dapat melakukannya dengan menghubungkan antara materi yang akan disampaikan
dengan materi yang telah dikuasai siswa siswi (pengetahuan siap) disamping itu
perlu dikaitan dengan pengalaman,minat,dan kebutuhan siswa siswi.Cara yang
dapat dilakukan guru menurut Mulyasa (2005:88) antara lain dapat berupa:
-
Mengajukan pertanyaan apersepsi
-
Mengulas sepintas garis besar isi pelajran yang
telah lalu
-
Mengaitkan materi yang diajarkan dengan lingkungan siswa siswi
-
Menghubungkan hubungkan bahan pelajran yang sejenis dan berurutan
Komponen-komponen
menutup pelajaran
a.
Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran pada setiap akhir
penggal kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan
siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu merangkum dan membuat
inti pelajaraan.
b.
Menilai (mengevaluasi)
-
Tanya jawab secara lisan yang dilakukan guru kepada siswa secara
perorangan,kelompok atau klasikal
-
Mendemontrasikan ide baru pada situasi lain
-
Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru meminta
siswa memberikan pendapatnya tentang
masalah yang baru saja dibahas, baik pendapat itu berupa pendapat perorangan
maupun pendapat kelompok
-
Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara tertulis pula
c.
Tindak lanjut
Altematif
lain yang dapat dilakukann guru dalam mengakhiri pembelajaran adalah dengan
cara memberikan tindak lanjut (Aqib, zainal.2003). yang dimaksud dengan tindak
lanjut yaitu upaya menindak lanjuti
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dengan maksud untuk lebih
memantapkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-konsep yang dipelajari
maupun dalam rangka mengamlikasikan pemahaman konsep terhadap
pemecahan-pemecahan masalah praktis. Jika kegiatan tindak lanjut bisa berupa
pekerjaan rumah(pr), megerjakan tugas-tugas tertentu (proyek), melakukan
opserfasi atau pengamatan, wawan cara sederhana atau kegiatan lain atau yang
sejenis.
PERMASALAHAN
Pada saat sesi membuka pembelajaran, ada saat
dimana guru harus memberikan apersepsi yang mana didalamnya terdapat motivasi
yang seolah-olah ikut terseret didalamnya. Dan pada saat apersepsi inilah guru
juga merasa kerap kali kesulitan untuk melakukannya. Lalu menurut teman-teman
bagaimanakah solusinya ketika seorang guru kesulitan membuat apersepsi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar